Astral Ascent: Game Roguelike Terbaik dengan Visual Dinamis Stephen Williams, Oktober 24, 2024 Kesuksesan game HADES dalam membawa genre Roguelike telah mengubah arah industri game indie, sehingga banyak developer berlomba-lomba menciptakan game Roguelike serupa. Salah satu di antaranya adalah Hibernian Workshop, developer asal Prancis yang baru berdiri sekitar enam tahun. Mereka mencoba peruntungan melalui karya kedua mereka yang berjudul Astral Ascent. Dengan konsep 2D action-sidescrolling berbasis Roguelike, apakah game ini mampu menarik perhatian para gamer sebagaimana yang dilakukan Dead Cells di masa lalu? Story dan Gameplay Astral Ascent Selama berabad-abad, galaksi dilanda peperangan tanpa akhir yang dipimpin oleh seorang Jenderal haus darah yang disebut The Master. Pasukannya terdiri dari makhluk-makhluk aneh yang dapat menghancurkan planet dengan cepat. The Master hanya menyelamatkan sedikit orang yang paling kuat, berani, dan cerdas. Sisanya harus memilih antara tunduk atau mati. Para tawanan The Master ditempatkan di penjara astral, yang dijaga oleh 12 makhluk gaib bernama The Zodiacs untuk memastikan tidak ada yang melarikan diri. Ayla, satu-satunya yang selamat dari guild Assassin, memiliki misi khusus untuk membunuh The Master. Dengan senjata belati kembarnya, dia siap menghadapi musuh-musuh yang menghalangi. Ayla kemudian menyusup ke penjara pusat, The Garden, meskipun tidak ada jalan keluar dari sana. Namun, demi misinya, Ayla tetap nekat memasuki tempat itu. Astral Ascent adalah game aksi-petualangan 2D Roguelike yang berlatar di dunia fantasi. Tujuan utama pemain adalah melarikan diri dari The Garden, tempat di mana karakter utama terjebak. Namun, upaya ini tidak mudah karena The Garden dijaga oleh boss yang diwakili oleh 12 zodiak. Bagi pemain yang sudah familiar dengan game Roguelike seperti Dead Cells atau HADES, konsep ini tidak asing. Selama permainan, pemain akan sering mengalami kematian dan kembali ke markas, tetapi setiap kematian membantu mengembangkan karakter dan membuatnya lebih kuat. Terdapat empat karakter yang bisa dimainkan, tetapi pada awalnya hanya Ayla yang dapat dikendalikan. Seiring dengan perkembangan permainan, pemain akan mendapatkan akses untuk menggunakan tiga karakter lainnya: Kiran, Calie, dan Octave. Karakter memiliki Health Bar dan Mana Bar yang digunakan saat melakukan serangan sihir. Mana diisi dengan melakukan kombo serangan fisik, di mana kombo dasar dapat dilakukan dengan menekan tombol kotak berulang-ulang. Tombol segitiga digunakan untuk serangan sihir, lingkaran untuk Dash, L2 untuk Nature Spell, dan R2 untuk memulihkan diri. Setiap karakter memiliki kemampuan dasar yang serupa, seperti berlari, melompat, menghindar, dan menyerang. Perbedaannya terletak pada skill khusus yang dimiliki masing-masing karakter untuk membantu dalam pertempuran. Pemain harus menguasai mekanik Dash, yang memberikan kekebalan sementara dan sangat berguna saat dikelilingi musuh atau melawan boss. Jika karakter mati, mereka akan kembali ke markas di The Garden. Barang yang telah dikumpulkan diubah menjadi Sun Fragments, yang bisa digunakan untuk upgrade permanen. Proses pengembangan karakter sebenarnya terasa lebih jelas setelah kematian. Pertarungan dalam game ini cukup cepat dan memadukan serangan normal dengan sihir. Namun, umpan balik saat menyerang terasa kurang, karena tidak ada getaran pada kontroler atau dampak visual yang kuat, sehingga serangan terasa hampa. Efek-efek umpan balik inilah yang biasanya membuat serangan lebih memuaskan, dan ini cukup disayangkan. Pertarungan melawan 12 boss Zodiacs adalah tantangan terbesar. Seperti dalam game Soulslike, setiap boss memiliki pola serangan yang harus dihafal dan dihindari. Meski begitu, menghindari serangan mereka tidak mudah karena sebagian besar memiliki pola serangan yang sulit ditebak dan merepotkan. Namun, mengalahkan mereka memberikan rasa kepuasan yang besar. Presensi Visualisasi dan Audio Cara para developer indie menampilkan visual dalam game mereka, meskipun dengan keterbatasan biaya pengembangan. Keterbatasan tersebut tidak mengurangi daya tarik visual, yang menjadi salah satu aspek paling menonjol dari Astral Ascent. Meskipun menggunakan gaya pixelated khas game klasik, presentasi visualnya tetap terlihat memukau. Detail dunia, karakter, dan monster-monster digambarkan dengan sangat baik, memberikan pengalaman visual yang memanjakan mata. Secara bawaan, visual game ini tidak menyertakan garis tepi pada setiap subjek dan objek, yang awalnya membuat kami sedikit kesulitan membedakan antara objek utama dan latar belakang. Beruntung, ada opsi untuk mengaktifkan garis tepi yang membantu memperjelas objek di layar. Animasi dalam game ini juga patut diacungi jempol karena keluwesannya, terutama untuk ukuran game indie. Hal ini memberikan kesan bahwa atmosfer game terasa lebih hidup dan dinamis. Musik dalam game ini dikerjakan dengan sangat baik oleh para developer. Alunan musiknya konsisten dan terdengar nyaman di telinga, menjaga semangat pemain saat berpetualang. Namun, sayangnya sulih suara karakternya kurang menonjol, sehingga kepribadian karakter terasa kurang tersampaikan dengan baik. Meski demikian, efek suaranya masih terasa kuat dan berhasil menggambarkan suasana yang sesuai di setiap momen dalam permainan. Seperti game Roguelike pada umumnya, kematian karakter terjadi berulang kali, namun setiap kematian membawa perkembangan pada karakter yang mempersiapkan petualangan berikutnya. Awal permainan mungkin terasa membosankan, tetapi keseruan dimulai saat keempat karakter bisa dimainkan, di mana pemain bisa mengkustomisasi karakter dengan kombinasi upgrade hingga menemukan strategi yang tepat. Namun, musuh juga menjadi semakin kuat seiring perkembangan karakter. Cerita dalam game ini terbuka sedikit demi sedikit setiap kali pemain mati dan berbicara dengan NPC di markas, mirip dengan sistem dalam game HADES. Namun, narasinya tidak terlalu menarik sehingga mudah diabaikan. Astral Ascent dianggap sebagai salah satu game Roguelike terbaik tahun ini dengan pertarungan dinamis dan musuh yang terus berkembang, termasuk bos-bos yang menantang. Meskipun sering mengalami kematian, pemain justru terdorong untuk terus mencoba. Bagi penggemar genre Roguelike, game ini wajib dimainkan. Outdoors Astral Ascent